Kotagede
di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi tempat yang wajib kamu masukkan
dalam itinerary, selain Parangtritis, Pantai Ngobaran, Pantai Siung,
Malioboro, Goa Pindul, Kaliurang, Borobudur, dan destinasi lainnya saat
jalan-jalan ke Yogyakarta. Pasalnya, di Kotagede yang begitu kental dengan
sejarah dan kenangan masa lampau, kamu akan melihat kekayaan budaya
Yogyakarta yang begitu khas.
Ketika
menapakkan kaki di jalanan ke Kotagede, kamu serasa berada dalam mesin waktu
yang membawa kembali ke tahun 1700-an, dengan berbagai bangunan indah zaman
dulu yang cocok difoto-foto. Kebayang kan serunya?
Memang, di Kotagede ini, kamu bisa melihat langsung lebih 170 bangunan
kuno berarsitektur unik yang dibangun dalam rentang waktu ratusan tahun, antara
tahun 1700 hingga 1930-an, plus nilai-nilai sejarah yang ada pada bangunan
tersebut.
Beberapa bangunan yang masih bertahan adalah Masjid Kotagede, Rumah
Tradisonal dengan arsitektur Jawa yang khas, Kompleks Makam Pendiri Kerajaan,
Reruntuhan Benteng, hingga Toponim perkampungan yang tetap menggunakan unsur
tata kota seperti di masa lampau.
Selain itu, buat kamu penggemar perhiasan perak nan cantik bergaya etnik,
Kotagede akan memanjakan kamu. Di sini, berbagai toko dan pengrajin perak
berkumpul, dengan karya-karya cantik yang siap untuk diadopsi. Bahkan, toko
perak langganan keluarga Keraton Yogyakarta ada di sini. Keren!
Spot Menarik Wisata Kotagede Yogyakarta
Berikut ini adalah sejumlah spot dan objek menarik di kawasan wisata
Kotegede Yogyakarta yang patut Anda ketahui.
1. Pasar Legi Kotagede
Pasar tradisional tertua di Jogja ini telah ada sejak zaman kerajaan, dan
masih tetap aktif hingga sekarang. Setiap Legi (hari pada kalender Jawa),
aktivitas jual beli begitu marak di pasar tradisional ini.
Yang unik, bangunan pasar ini memang telah mengalami beberapa kali
renovasi, namun gaya arsitektural dan posisinya tidak berubah sama sekali.
Nah, buat kamu yang ingin menelusuri kota bersejarah Kotagede, maka pasar tradisional ini bisa jadi starting point-nya. Selanjutnya, kamu bisa jalan kaki ke makam-makam pendiri kerajaan, reruntuhan Benteng Dalam, ataupun ke Beringin Kurung. 2. Makam Raja-Raja Mataram Sejauh 100 meter di arah selatan Pasar Tradisional Kotagede Yogyakarta, kamu bisa menjumpai tembok tinggi yang menaungi makam raja dan tokoh-tokoh pendiri Kerajaan Mataram. Gapura dan gaya arsitektur khas Hindu bisa dilihat di sini. Sekilas, mirip bangunan-bangunan di Bali.
Pada masing-masing gapura tersebut terdapat pintu kokoh dan tebal yang
terbuat dari kayu berhiaskan ukuran-ukiran indah. Para Abdi Dalem yang
menjaga kompleks pemakaman mengenakan pakaian adat Jawa, mengawal makam
Sultan Hadiwijaya, Ki Gede Pemanahan, serta keluarga Panembahan Senopati.
3. Masjid Agung Kotagede
Wisata sejarah di Kotagede Jogja pasti nggak asyik kalau belum singgah ke
Masjid Agung Kotagede, masjid paling tua di Yogyakarta. Masjid Agung Kotagede
berada di area yang sama dengan Makam Pendiri Kerajaan Mataram.
4. Pemukiman Tradisional Jawa
Tak jauh dari Kompleks Makam Pendiri Kerajaan, atau lebih tepatnya di
seberang jalan depan kompleks makam, kamu juga menyaksikan rumah tradisonal
asli Jawa. Asyik kan?
Pastinya juga tempat ini bagus untuk foto-foto. Jika kamu berjalan
sekitar 50 meter lagi ke arah selatan, telah menanti sebuah tembok gapura
rendah dan berongga lengkap dengan plakat yang bertuliskan “Cagar Budaya”.
Melewati gapura tembok tersebut, kamu akan dibuat takjub oleh bangunan
rumah-rumah tradisional Kotagede yang masih terawat dengan baik. Hebatnya
lagi, rumah-rumah tersebut masih tetap berfungsi sebagai rumah tinggal.
Kamu juga akan melihat “Between Two Gates”, yang disimpulkan sebagai “Di
Antara Dua Gerbang,” sebuah system tata lingkungan pemukiman di Kotagede,
terutama di Kampung Alun-Alun RT 37 RW 09, Kelurahan Purbayan. Menurut tahun
yang tercantum di tembok pintu gerbang samping timur, permukiman ini telah
ada sejak tahun 1840.
5. Reruntuhan Benteng
Reruntuhan benteng adalah juga tempat wajib didatangi saat wisata sejarah
ke Kotagede Yogyakarta. Luas reruntuhan ini mencapai 400 x 400 meter, lengkap
dengan parit yang ketika di zaman kerajaan dulu digunakan sebagai benteng
pertahanan keraton. Tembok benteng ini memiliki ketebalan 1,2 meter dan
terbuat dari bongkahan batu besar yang kokoh.
6. Wisata Kerajinan Perak
Kotagede dikenal sebagai sentra kerajinan perak di Yogyakarta. Berbagai
perhiasan dan perabotan perak yang indah dan cantik bisa kamu temukan di
sini. Sebut saja perlengkapan minum teh perak bergaya etnik, hingga berbagai
perhiasan seperti cincin, gelang dan kalung.
Lokasi perajin perak ada di hampir setiap sudut Kotagede, dari Pasar
Tradisional Kotagede hingga Masjid Agung dan bekas Istana Mataram Islam.
Toko-toko dan bengkel perajin perak bisa dengan mudah kamu temukan di
sudut-sudut Kotagede.
Perhiasan dan kerajinan perak Kotagede sangat cocok dijadikan oleh-oleh
bagi pasangan, orangtua dan kerabat di rumah. Pakai cincin perak kembaran
dengan si dia? Wah, boleh juga tuh!
Akses Menuju Kotagede
Akses menuju Kotagede ini sangat gampang. Jika kamu pergi dari Bandara
Adi Sucipto Jogjakarta, ambillah arah menuju Pertigaan Janti yang selanjutnya
akan masuk ke Ring Road. Setelah masuk Ring Road, kamu akan bertemu
perempatan, lalu ambillah arah ke kanan dan kemudian keluar dari Ring Road.
Selanjutnya ikuti terus jalan tersebut hingga melewati JEC (Jogja Expo
Centre), dan akan ada lagi perempatan. Ambillah arah kanan, kamu akan sampai
di Kebun Binatang Gembira Loka. Untuk mencapai Kotagede, kamu tinggal lurus
saja dari perempatan tersebut.
Kamu bisa menelusuri Kotagede dengan bus, taksi atau mobil. Namun untuk
menikmati suasana tempo doeloe, cobalah moda transportasi andong,
kereta beroda empat yang ditarik kuda yang bisa ditemukan di Jogja.
Selamat menjelajah!
|
0 komentar:
Posting Komentar